GROBOGAN – Dunia hiburan di Kabupaten Grobogan tengah diguncang isu panas setelah beredarnya video aksi kekerasan di atas panggung antara seorang pria yang dikenal dengan nama Babae alias Tengsan dan seorang biduan cantik, Ririn Aprilia. Video berdurasi singkat tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu beragam reaksi dari masyarakat.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, 17 Oktober 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, bertempat di rumah Darmi, warga Dusun Jagalan RT 001 RW 005, Kelurahan Jagalan Selatan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Korban dalam kejadian tersebut adalah Erika Riski Diana Apriani, warga Dusun Prau, Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
Usai kejadian viral tersebut, Babae alias Tengsan langsung dipanggil oleh Polres Grobogan untuk menjalani pemeriksaan.
Kuasa hukumnya, Gani Wibisono, S.H., CLA., dan M.F. Hasan, S.H., membenarkan bahwa kliennya telah dimintai keterangan oleh penyidik.
“Hari ini Babae sudah memenuhi panggilan kepolisian dan memberikan keterangan secara terbuka. Kami juga sudah bertemu dengan korban dan Mbak Ririn. Alhamdulillah, kedua belah pihak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai,” ujar Hasan saat ditemui awak media, Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 18.45 WIB.
Menurut Hasan, proses mediasi telah berlangsung kondusif dan mendapat dukungan dari keluarga korban. “Keluarga korban berharap masalah ini tidak diperpanjang, asalkan diselesaikan secara kekeluargaan dengan itikad baik dari semua pihak,” tambahnya.
Sementara itu, beredarnya video tersebut menuai reaksi luas di kalangan masyarakat Grobogan, terutama para pelaku seni. Banyak pihak menyayangkan insiden itu terjadi di atas panggung hiburan yang seharusnya menjadi ruang ekspresi seni dan hiburan masyarakat.
Beberapa rekan sesama seniman juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. “Kita semua seniman harus bisa menjaga etika dan profesionalitas di atas panggung. Jangan sampai emosi pribadi mencoreng dunia hiburan daerah,” ujar salah satu seniman lokal yang enggan disebutkan namanya.
Pihak kepolisian sendiri dikabarkan masih menindaklanjuti laporan tersebut sambil menunggu hasil kesepakatan damai antara kedua belah pihak.
Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bersama bagi pelaku seni agar menjaga sikap profesional dalam setiap penampilan.
Pewarta : Tim/Red