Johor Bahru, 5 Oktober 2025 – Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur bersama Konsulat Jenderal RI Johor Bahru menegaskan kembali komitmen kuat untuk memberikan pelindungan menyeluruh bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia, baik yang bekerja secara resmi maupun yang berstatus tidak prosedural.
Hal itu disampaikan dalam acara “Bincang Pelindungan WNI bersama Dubes RI Kuala Lumpur” yang berlangsung di Aula Ahmad Dahlan, KJRI Johor Bahru, Minggu (5/10).
Acara dihadiri Duta Besar RI untuk Malaysia Dato’ Indera Hermono, Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit Suryantoro Widiyanto, serta perwakilan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) WNI, termasuk Persatuan Masyarakat NTB Johor.
Dubes Hermono: Pelindungan Adalah Tindakan Nyata
Dalam paparannya, Dubes Hermono menekankan bahwa pelindungan WNI harus dimaknai lebih dari sekadar formalitas.
“Pelindungan bukan sekadar perlindungan. Pelindungan adalah tindakan nyata untuk membantu WNI yang membutuhkan, termasuk anak-anak PMI yang lahir tanpa status,” tegasnya.
Hermono yang dikenal sebagai diplomat senior dengan pengalaman lebih dari 40 tahun mengisahkan perjuangannya memulangkan WNI tanpa dokumen, memperjuangkan hak pendidikan anak-anak PMI, hingga melahirkan kebijakan kontrak kerja wajib bagi majikan di Malaysia.
Meski mengakui bahwa pelindungan belum maksimal karena keterbatasan anggaran dan koordinasi antar-instansi, ia menegaskan bahwa keberhasilan diplomasi memerlukan sinergi lintas kementerian serta dukungan pemerintah daerah asal PMI.
Diskusi Kritis Bersama Komunitas WNI
Dalam sesi diskusi, perwakilan Persatuan Masyarakat NTB Johor menyampaikan tiga usulan penting:
1. Setiap WNI yang ditangkap Imigrasi Malaysia harus didata, termasuk asal-usul dan majikan ilegalnya.
2. Jalur tikus penyelundupan PMI perlu dilaporkan ke Staf Teknis Polri di KJRI Johor Bahru untuk memperkuat pengawasan perbatasan.
3. Perlu pengawasan aktif terhadap media sosial para tekong yang memanfaatkan modus penipuan, bahkan menggunakan teknologi AI untuk meyakinkan calon PMI.
Menanggapi hal ini, Dubes Hermono dan Konjen Sigit berkomitmen memperkuat diplomasi dengan pemerintah Malaysia, sekaligus mendorong keterlibatan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota asal PMI dalam pencegahan.
Sosok Dubes yang Dekat dengan WNI
Dubes Hermono selama ini dikenal dekat dengan komunitas WNI dan aktif menggunakan media sosial untuk menampung aduan. Banyak persoalan WNI berhasil ditangani cepat melalui interaksi digital.
Pernyataannya yang menyoroti akar masalah PMI ilegal mendapat perhatian besar:
“PATI (Pendatang Asing Tanpa Izin) ada di Malaysia karena ada MATI (Majikan Tanpa Izin).”
Harapan untuk Penerus
Menjelang akhir masa jabatannya, komunitas WNI di Malaysia menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Dubes Hermono. Mereka berharap penerusnya kelak mampu melanjutkan perjuangan pelindungan WNI dengan semangat yang sama.
“Bapak Dubes Hermono menjalankan tugasnya dengan hati nurani. Kami berharap perjuangan ini terus berlanjut demi martabat bangsa,” ujar Gufron, PPWI Malaysia.
Pewarta : tim /PPWI