Tabligh Cinta Tanah Air, Kodam IV/Diponegoro menghadirkan Ustadz Das’ad Latif

SUARA PAGI
2 Min Read

Semarang – Kodam IV/Diponegoro menggelar Tabligh Akbar bertajuk “Cinta Tanah Air” dengan menghadirkan penceramah Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S. Sos. S. Ag., M. Si., Ph.D., sebagai rangkaian peringatan HUT ke-80 TNI dan HUT ke-75 Kodam IV/Diponegoro bertempat di Balai Diponegoro, Rabu (24/9/2025).

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin, S.E., M.Han., bersama seluruh anggota dan Tamu Undangan tampak antusias menyimak ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S. Sos. S. Ag., M. Si., Ph.D.,
Acara pengajian yang mengusung tema “Kodam IV/Diponegoro Bersholawat dan Berdoa untuk NKRI dan Dunia” berlangsung dalam suasana penuh Kekhidmadan.

Dalam sambutan pembuka, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan maksud diselenggarakannya tabligh akbar ini adalah bukan sekadar bagian dari peringatan HUT TNI dan Kodam IV/Diponegoro saja, melainkan juga sebagai momentum guna meneguhkan kecintaan kepada Tanah air.

Pangdam juga menjelaskan, bahwa kekuatan bangsa tidak hanya bertumpu pada kemampuan militer, tetapi juga pada doa tulus dan dukungan seluruh rakyat. Oleh karena itu, TNI akan terus bersama rakyat dan terus berjuang demi kepentingan bangsa dan kemaslahatan umat.

Selain doa dan sholawat bersama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, sebagai bentuk kepedulian sosial dan wujud nyata komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Momentum ini diharapkan dapat memperkuat ikatan kebersamaan antara prajurit Kodam IV/Diponegoro dengan seluruh elemen masyarakat.

Sementara itu, Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D., dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa Indonesia adalah negeri yang diberkahi Allah SWT dengan tiga nikmat besar: alam yang indah dan kaya sumber daya, kebebasan beragama, serta keamanan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan bahasa.

Ustadz Das’ad Latif juga mengingatkan bahwa sebagai abdi negara, prajurit TNI harus bekerja dengan amanah, berpegang teguh pada agama, serta menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menekankan pentingnya menjadikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan, demi terwujudnya Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.

 

Pewarta : Pendam IV/Diponegoro

Share This Article
Tidak ada komentar